KATA PENGANTAR
Tidak ada yang layak di ucapkan kecuali
rasa syukur kehadirat Illahi Robbi sehingga tulisan bisa terselesaikan.
Terima kasih kepada kedua orang tua dan teman-teman saya
yamg memberi peluang waktu, juga kepada yang telah menberi dorongan serta
peluang mengembangkan pengetahuan.
Tulisan ini ditunjukan kepada Guru
Bidang Sejarah saya yang bernama Maseruf S.Pd dan siswa yang ingin memdalami ilmu lewat
metode ini.
Segala kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan tulisan
, 2 September
2014
Penyusun,
Daftar
Isi
KATA
PENGANTAR …………………………………………………………………….
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………………………...
BAB
I ; PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang……………………………………………………………..
1.2
Rumusan Masalah…………………………………………………….........
1.3 Tujuan
Penulisan…………………………………………………………...
BAB
II ; PEMBAHASAN
2.1
Sejarah terjadinya Perang Banjar ………..……………………………….
2.2 Penyebab terjadinya
Perang Banjar ………...……………………………....
2.3
Jalannya Perang Banjar ………………………………………………….
2.4
Akibat dari Perang Banjar……………………………………………………
BAB
III ; PENUTUP
3.1
Kesimpulan………………………………………………………….…….
3.2 Saran………….………………………………………………..………….
BAB IV : DAFTAR
PUSTAKA
A. Daftar Pustaka………………………………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN
1.Latar
Belakang
Perang Banjar
(1859-1905) adalah perang perlawanan terhadap
penjajahan kolonial Belanda yang terjadi di Kesultanan Banjar yang
meliputi wilayah provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Perang Banjar
berlangsung antara 1859 -1905 (menurut sumber Belanda 1859-1863. Konflik dengan
Belanda sebenarnya sudah mulai sejak Belanda memperoleh hak monopoli dagang di
Kesultanan Banjar. Dengan ikut campurnya Belanda dalam urusan kerajaan,
kekalutan makin bertambah. Pada tahun 1785, Pangeran Nata yang menjadi wali
putra makota, mengangkat dirinya menjadi raja dengan gelar Sultan Tahmidullah
II (1785-1808) dan membunuh semua putra almarhum Sultan Muhammad. Pangeran
Amir, satu-satunya pewaris tahta yang selamat, berhasil melarikan diri lalu
mengadakan perlawanan dengan dukungan pamannya Arung Turawe, tetapi gagal.
Pangeran Amir (kakek Pangeran Antasari) akhirnya tertangkap dan dibuang ke Srilangka.
.
2.
Rumusan masalah
1.
Bagaimana
sejarah terjadinya Perang Banjar ?
2.
Apa penyebab
terjadinya Perang Banjar ?
3.
Bagaimana
jalannya Perang Banjar ?
4.
Apa
akibat dari Perang Banjar ?
3.Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
mengetahui sejarah Perang Banjar
2.
Untuk
mengetahui perjuangan saat Perang Banjar
4.Manfaat
Penulisan
A.
Sebagai
media untuk menambah ilmu dan pengetahuan bagi para pembaca
B.
Sebagai
bahan referensi untuk peneliti selanjutnya agar dapat melengkapi kekurangan
yang terdapat dalam makalah ini
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Terjadinya Perang Banjar
Sejarah terjadinya Perang Banjar adalah sebagai berikut :
1.
Rakyat tidak puas terhadap campur tangan Belanda dalam penggantian tahta di
Banjar.
Sultan
Adam memerintah tahun 1825-1857. Sebelum wafat beliau mengangkat puteranya yang
bernama Prabu Anom sebagai penggantinya. Pemerintah Belanda tidak
menyetujuinya, karena Belanda mengetahui bahwa Prabu anom memusuhi Belanda.
Belanda menunjuk putera Sultan Adam yang lain yang bernama Bagusnya, tetapi meninggal
dunia pada tahun 1852.
Selanjutnya
terjadilah kericuhan-kericuhan dalam soal pemilihan calon pengganti sultan.
Akhirnya Sultan Adam menunjuk cucunya yang bernama Pangeran Hidayatullah,
tetapi Belanda mencalonkan cucunya yang lain yang bernama Pangeran Tamjidillah.
Setelah Sultan Adam wafat (tahun 1857), Belanda memaksakan Pangeran Tamjidillah
untuk menjadi sultan Banjar yang ke-21, dan Pangeran Hidayatullah sebagai
mangkubumi dengan maksud untuk menghapuskan Kesultanan Banjar.
Pangeran
Tamjidillah setelah menjadi sultan, memfitnah Pangeran Hidayatullah dengan cara
menyuruh orangnya untuk merusak bangunan-bangunan tambang batu bara di Pengaron
yang menjadi milik Belanda dengan maksud agar kesalahannya ditimpakan kepada
Pangeran Hidayatullah. Tetapi setelah diadakan pengusutan, tipu muslihat
Pangeran Tamjidillah itu diketahui oleh Belanda. Pangeran Tamjidillah terpaksa
diturunkan dari tahta dan daerah Kesultanan Banjarmasin dihapuskan oleh Belanda
(Juni 1860).
2. Belanda menangkap
Prabu Anom (1857) seorang bangsawan yang terkenal memusuhi Belanda.
Dengan
adanya penangkapan Prabu Anom yang terus diasingkan ke Bandung, menimbulkan
kemarahan rakyat. Akibatnya rakyat Banjar mengadakan perlawanan di bawah
pimpinan Pangeran Antasari yang mendapat dukungan dari: Kyai Demang Leman,
Tumenggung Surapati,dan lain-lain.
B. Penyebab
Terjadinya Perang Banjar
Sebab Umum
:
0
Rakyat tidak senang dengan
merajalelanya Belanda yang mengusahakan perkebunan dan pertambangan di
Kalimantan Selatan.
0
Belanda terlalu banyak campur tangan
dalam urusan intern kesultanan.
0 Belanda bermaksud menguasai daerah
Kalimantan Selatan karena daerah ini ditemukan pertambangan batubara. (Karena
ditemukan Batubara di kota Martapura Belanda telah merencanakan untuk memindah
ibukota kesultanan ke kota Negara - bekas ibukota pada zaman Hindu).
Sebab Khusus
0
Karena Pangeran Hidayatullah yang
seharusnya menjadi Sultan Banjar tidak disetujui oleh Belanda yang kemudian
menganggap Tamjidullah sebagai sultan yang sebenarnya tidak berhak menjadi
sultan. Kemudian setelah Belanda mencopot Tamjidullah dari kursi sultan,
Belanda membubarkan Kesultanan Banjar.
0
Faktor ekonomi. Belanda melakukan
monopoli perdagangan lada, rotan, damar, serta hasil tambang yaitu emas dan
intan. Monopoli tersebut sangat merugikan rakyat maupun pedagang di daerah
tersebut sejak abad 17. Pada abad 19 Belanda bermaksud menguasai Kalimantan
Selatan untuk melaksanakan Pax Netherlandica. Apalagi di daerah itu diketemukan
tambang batu bara di Pangaronan dan Kalangan.
0
Faktor politik. Belanda ikut campur urusan
tahta kerajaan yang menimbulkan berbagai ketidak senangan. Pada saat menentukan
pengganti Sultan Adam maka yang diangkat adalah Pangeran Tamjidillah yang
disenangi Belanda. Sedangkan Pangeran Hidayatullah yang lebih berhak atas tahta
hanya dijadikan Mangkubumi karena tidak menyukai Belanda.
C. Jalannya
Perang
Jalannya
peperangan terekam dalam beberapa tulisan berikut;
“
Sambil bertandak dan berdoa mereka menerobos sampai 10 langkah dari carre` (
formasi tempur berbentuk persegi empat ); meriam houwitser diisi lagi. “Tembak
!!” , kedengaran dari mulut komandan, akan tetapi baik pipa houwitser maupun
beberapa bedil macet. Beberapa orang musuh sekarang datang melalui houwitser
masuk kedalam carre’: dengan pemimpinnya yang berpakaian kuning di muka sekali.
Kopral Smit mendapat tusukan tombak pada saat akan memasang lagi isian bedil;
van Halderen mendapat dua sabetan klewang yang mematikan pada saat akan
memasang lagi pipa yang baru. Pistol kepunyaan van der Heijden juga macet,
ketika ia akan menembak kepala penyerbu itu. Kepala yang gagah berani ini telah
menerjangnya dan akan menekankan ujung tombak ke dadanya. Koch segera melompat,
menangkis dengan pedang tusukan itu, akan tetapi ia sendiri terpanggang tusukan
tombak dan keris, dan jatuh tersungkur”. (De Bandjermasinsche Krijg hal. 205)
“
Tentara (Hindia Belanda) telah mempertahankan kehormatan namanya, banyak
perwira dan prajurit telah menunjukan keluarbiasaanya, banyak yang mengucurkan
darahnya, banyak yang mengorbankan nyawanya.
Celakanya,
terlalu sering !
Barisan
menjadi tipis, rumah-rumah sakit dan kapal-kapal pengangkut diisi penuh
prajurit yang kelelahan karena perang.
Terlalu
sering kita ini wajib mengganti pasukan, dan menggantikannya dengan yang baru,
yang didatangkan dari Jawa; bahkan demikian seringnya, sehingga kita dalam
melukiskan jalannya peperangan segera berhenti memuat semua mutasi !!!”.
(De Bandjermasinsche Krijg hal. 395 )
(De Bandjermasinsche Krijg hal. 395 )
Perang
yang tidak berkesudahan, kekalahan yang terus menerus, kematian prajurit maupun
pimpinan tentara Hindia Belanda yang tiada henti, sungguh membuat bingung,
lelah dan frustasi, sehingga dipersiapkanlah cara-cara yang sangat keji dan
licik. Sebuah tipu muslihat yang sangat tidak pantas dipersiapkan untuk
memperoleh suatu kemenangan dalam peperangan.
Penipuan
itu dimulai dengan ditangkapnya Ratu Siti , Ibunda Sultan Hidayatullah,
kemudian Pihak Belanda menulis surat atas nama Ratu Siti kepada Sultan, agar
mengunjungi beliau sebelum dihukum gantung oleh Pihak Belanda. Surat tersebut
tertera cap Ratu Siti…, padahal semua itu hanya rekayasa & tipuan tanpa
pernah Ratu Siti membuat surat tersebut. Ketika bertemu dengan Ibunda Ratu Siti
ditangkaplah Sultan Hidayatullah dan diasingkan ke Cianjur. Penangkapannya
dilukiskan pihak belanda : “ Pada tanggal 3 Maret 1862
diberangkatkan ke Pulau Jawa dengan kapal perang ‘Sri Baginda Maharaja Bali’
seorang Raja dalam keadaan sial yang dirasakannya menghujat dalam, menusuk
kalbu karena terjerat tipu daya. Seorang Raja yang pantas dikasihani daripada
dibenci dan dibalas dendam, karena dia telah terperosok menjadi korban fitnah
dan kelicikan yang keji setelah selama tiga tahun menentang kekuasaan kita
(Hindia Belanda) dengan perang yang berkat kewibawaanya berlangsung gigih,
tegar dan dahsyat mengerikan. Dialah Mangkubumi Kesultanan Banjarmasin yang
oleh rakyat dalam keadaan huru-hara dinobatkan menjadi Raja Kesultanan yang
sekarang telah dihapuskan (oleh kerajaan Hindia Belanda), bahkan dia sendiri
dinyatakan sebagai seorang buronan dengan harga f 1000,- diatas kepalanya.
Hanya karena keberanian, keuletan angkatan darat dan laut (Hindia Belanda) dia
berhasil dipojokan dan terpaksa
tunduk.
Itulah dia yang namanya : Pangeran Hidajat Oellah Anak resmi Sultan muda Abdul
Rachman dst, dst, dst….. “.
( Buku Expedities
tegen de versteking van Pangeran Antasarie, gelegen aan de Montallatrivier.
Karya J.M.C.E. Le Rutte halaman 10).
Dengan
penangkapan Sultan ini maka berakhirlah peperangan besar yang terjadi,
peperangan yang terjadi berikutnya dilukiskan oleh tentara Hindia Belanda
sebagai pemberontakan-pemberontakan kecil.
“Dengan
Hidayat, pengganti sah dari Sultan Adam, rakyat yang memberontak itu kehilangan
tonggak penunjangnya; dengan Hidayat, pemimpin Agama, para pemimpin agama
kehilangan senjata yang paling ampuh untuk menghasut rakyat; oleh kepergian
Hidayat, hilanglah semua khayalan untuk memulihkan kembali kebesaran dan
kekuasaan Kerajaan Banjar, dengan kepergian Hidayat maka pemberontakan memasuki
tahap terakhir”
(De Bandjermasinsche krijg hal. 280)
(De Bandjermasinsche krijg hal. 280)
“Dengan
Hidayat hilanglah semua khayalan, hasrat suci yang berlebihan, pendorong
semangat dan penyebab dari perang ini”
(De Bandjermasinsche Krijg hal. 342)
(De Bandjermasinsche Krijg hal. 342)
D.
Akibat Dari Perang Banjar
·
Bidang
politik.
1.
Daerah
Kalimantan Selatan dikuasai sepenuhnya oleh pemerintah kolonial Belanda.
2.
Dibubarkannya
negara Kesultanan Banjar.
·
Bidang
ekonomi
Dikuasainya
tambang batubara dan perkebunan di daerah Kalimantan Selatan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas kita dapat mengetahui sebab terjadinya perang
Banjar
:
1.
Rakyat tidak puas terhadap campur
tangan Belanda dalam penggantian tahta di Banjar.
2. Belanda menangkap
Prabu Anom (1857) seorang bangsawan yang terkenal memusuhi Belanda.
B.
Saran
- kita sebagai anak Indonsia, harus dapat mengrtahui
sejarah-sejerah yang terjadi dalam Negara Indonesia. Karena dalam sejarah itu
banyak tersimpan peristiwa penting.
- Dan kita harus menjaga warisan budayanya. Dari warisan itu
kita dapat mengambil makna atau hikmah dari para pewaris yang telah menjadikan
Indonesia seperti sekarang ini.
BAB IV
Daftar Pustaka
terimakasih banyak gan
BalasHapusNamanya pesugihan atau semacamnya itu minta bantuan syetan dan itu helas haram dalam hukum islam anda ini islam tapi tidak mengerti tentang islam,tuhan anda ini Allah swt bukan syetan jika anda kaya karena syetan lebih baik miskin karena halal,pelajaran agama apa yang anda dapat selama ini... Jahannam menantimu...
BalasHapusLuckyClub Casino Site: Live Scores, Tips, Jackpots & Review
BalasHapusLuckyclub Casino is the ultimate luckyclub destination for live casino gaming and is you have the chance to play the newest games from the award-winning studio at
MEGA DRIVE 1/2 - Sega Genesis Classic Game
BalasHapusin store! 용인 출장안마 $39.99 USD - MEGA DRIVE 1/2 하남 출장샵 Video Games Consoles 김포 출장샵 and Consoles Sega Genesis Classic Game Console. 속초 출장마사지 $39.99 USD - MEGA DRIVE 1/2. Video Games Consoles and 제주도 출장마사지